Joki kuda..(part 1)

Sekarang saatnya bahas joki.

Ini ada sambungannya dengan thread pacuan kuda.

Joki adalah seseorang yang mengendarai kuda dalam sebuah pacuan kuda. Di luar negeri (Amerika, Jepang, dan Eropa) joki menjadi sebuah pekerjaan namun di Indonesia joki hanya sebagai kerja sampingan (part time)

Dalam Pacuan

Joki umumnya adalah swakarya(seperti kontraktor) jadi seorang joki menunggu permintaan dari pemilik kuda untuk menaiki kudanya. Adapun untuk menjadi joki bukanlah hal mudah. Awalnya, kita harus mengikuti pendidikan joki yang setingkat dengan SMA selama 3 tahun. Lalu joki tersebut umumnya mencari pelatih kuda untuk dijadikan “tuan”nya. Sehingga secara otomatis joki dapat menaiki kuda milik tuannya tersebut. Setelah dirasa cukup sukses, joki dapat meningkatkan hubungan dengan tuannya sehingga ia akan memperoleh kuda tersendiri. Dan kuda itu hanya dapat dinaiki oleh joki yang bersangkutan. Selain dari “tuan”nya, joki dapat menaiki kuda dari pelatih yang lain. Dan ini dipengaruhi oleh gaya mengemudi joki dan prestasi yang telah ia raih.

Ketentuan Khusus

Joki tidak harus seorang pria. Wanita dapat menjadi joki. Seorang joki tidak memilki batas tinggi badan. Namun batas berat badan joki dalam sebuah pacuan berkisar antara 50-58kg. Sedangkan kuda juara yang mengikuti kejuaraan biasa, maka jokinya berat minimal adalah 60kg, karena untuk memberikan Handicap pada kuda tersebut. Bahkan tak ada usia maksimal untuk menjadi joki. Yang pasti tiap joki harus memiliki lisensi untuk berpacu.

Hayley Turner, joki wanita terbaik tahun 2007

Lester Piggot, salah satu joki terbaik dunia

Joki juga memiliki berbagai penghargaan dan yang paling bergengsi adalah Lester Award, yang terbagi menjadi banyak kategori. Selain itu di tiap organisasi pacuan kuda juga memiliki award sendiri untuk para jokinya.

Adapun pembayaran untuk jokinya biasanya adalah 20% dari uang hadiah yang didapat kuda yang ia tunggangi saat pacuan. Namun adapula yang menggunakan sistem kontrak saperti pemain bola. Sehingga joki2 yang kurang hebat biasanya juga bekerja sebagai joki latihan. Sedangkan joki yang hebat biasanya tidak menjadi joki latihan.

Selain itu, joki juga mengenakan seragam khusus saat berpacu. Seragam itu mencerminkan pemilik kuda tersebut. Joki dapat menggunakan pakainnya sendiri asalkan mendapat izin dari pemilik kuda.

15 thoughts on “Joki kuda..(part 1)

  1. kuz09 berkata:

    Salam perkenalan, aq blogger baru……
    Asyik bener tuh jadi joki……….
    Blognya kerenzzzz……..
    Sampai jumpa lagi.

  2. Andre berkata:

    Aq punya kuda jg,tp lari di kelas sandel lokal, joki di pacuan tradisional,byarnya 50rb-200rb per sekali putaran,kasian ya..eh sekalian mo jual kuda nie,murah 7jt an aj.

  3. fajar kusuma berkata:

    salam joki kk bagai mana menjadi joki yg hanadal

  4. Sofyan berkata:

    Stiap saya berpacu kuda saya suka hampir jatuh, apakah saya terlalu berat atau kondisi sadel kurang baik n alas?

  5. Ephunk Humba berkata:

    saya pgen blajar tehnik joki kuda,, cara2 membwakan kuda saat berlomba gmn yahhhh…..

  6. dhery berkata:

    sy pengen jd joki handal
    sy paling suka bwa motor

  7. faydi momuat berkata:

    saya bercita-cita sebagai joki yang hebat,oleh karena itu bagaimana caranya?agar menjadi hebat.

    faydi momuat14-3-2013

    • sandyputra berkata:

      Faydi,, setau saya sekarang di daerah Jawa Barat dan Jakarta ada banyaks ekali sekolah berkuda. Bukan kuda pacu memang, namun equestrian.
      Dan prospeknya menjanjikan (karena modal yang keluar juga tidak murah). Jadi saya sarankan Faydi untuk mencari informasi seputar sekolah berkuda ini supaya cita-citanya tercapai. Selamat berjuang 🙂

  8. […] dalam sebuah pacuan adalah berat badan berkisar antara 50 – 58 kg., seperti dijelaskan di sini. Tidak hanya untuk pria, wanita juga bisa menjadi joki handal. Siapa tidak kenal Larasati Gading? […]

  9. […] dalam sebuah pacuan adalah berat badan berkisar antara 50 – 58 kg., seperti dijelaskan di sini. Tidak hanya untuk pria, wanita juga bisa menjadi joki handal. Siapa tidak kenal Larasati Gading? […]

    • sandyputra berkata:

      Yup,, saya tahu beliau. joki equestrian nasional. Saya juga pengin bisa seperti beliau, tapi sayang, di Surabaya sekolah berkudanya hanya ada 1. Itupun secara kasat mata kurang meyakinkan untuk saya sendiri. Jafi saya uraung menekuni dunia berkuda.

  10. andre berkata:

    Lg butuh joki,utk pacuqn bupati bamtul

Tinggalkan Balasan ke sandyputra Batalkan balasan